Salam Perjuangan!
Hari ini semangat kawan-kawan Surabaya Membara tidak meluntur bahkan semakin membara. Surabaya Membara sudah latihan yang ke dua puluh kalinya. Ditengah isu klaimisasi pergerakan kawan-kawan oleh Surabaya Juang, niat Surabaya Membara tetap bulat, bahwa gerakan ini dipersembahkan dari gerakan masyarakat oleh masyarakat untuk masyarakat. Kerja keras kawan-kawan Surabaya Membara semakin membuahkan hasil, opini positif masyarakat telah banyak memberikan warna dalam perjalanan masyarakat. Bukan hanya itu, pihak Korem 084 Bhaskara Jaya juga semakin semangat dalam latihan demi latihan, begitu pula dukungan dari Pemerintah Kota Surabaya maupun Pemerintah Jawa Timur.
Beberapa hari lagi pergerakan kawan-kawan akan dipertontonkan secara luas ke seluruh Indonesia dan khususnya masyarakat Surabaya. Semangat Perjuangan memperingati Hari Pahlawan adalah semangat nyata yang terwarisi dari para pahlawan terdahulu. Mengutip Pidato Bung Tomo tentang jawaban bangsa Indonesia terhadap kaum sekutu
“Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah
yang dapat membikin secarik kain putih menjadi merah dan putih, maka
selama itu tidak akan kita mau menyerah kepada siapapun juga. Kita
tunjukken bahwa kita ini benar-benar orang-orang yang ingin merdeka. Dan
untuk kita saudara-saudara, lebih baik hancur lebur daripada tidak
merdeka. Semboyan kita tetap “Merdeka atau Mati”. Allahu Akbar, Allahu
Akbar, Allahu Akbar!! Merdeka!!”
Semoga niat dan semangat ini selalu terjaga dalam setiap generasi bangsa, agar Bangsa Indonesia tetaplah menjadi Indonesia yang seutuhnya.
Salam Surabaya Membara.
MERDEKA
SURABAYA MEMBARA
Drama Kolosal untuk merekonstruksi Hari Pahlawan 10 Nopember 1945
Jumat, 02 November 2012
Kamis, 01 November 2012
Surabaya Membara IS NOT Surabaya Juang!
Salam Surabaya Membara!
Menyikapi pemberitaan dari suarasurabaya.net pada pukul 16.47 oleh J. Totok Sumarno. Berita yang keliru terkait kegiatan Surabaya Membara adalah satu bagian dari Surabaya Juang adalah tidak benar.Mengutip salah satu kalimat dalam pemberitaanya, "“Drama kolosal Surabaya Membara memang menjadi satu diantara sejumlah
rangkaian kegiatan Surabaya Juang tahun 2012 ini dalam rangka
memperingati Hari Pahlawan,” kata Heri Prasetyo operator Surabaya Juang." sekali lagi kami katakan bahwa itu tidak benar, karena Surabaya Membara adalah inisiasi dari sekelompok masyarakat Surabaya. Inisiasi ini berawal dari kurang sadarnya masyarakat saat ini akan perjuangan para pahlawan dalam mepertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Semangat Perjuangan itu adalah landasan awal menyelenggarakan sebuah kegiatan yang bertujuan mengingatkan kembali masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Surabaya akan nilai sejarah perjuangan bangsa. Kegiatan kita beri nama Surabaya Membara, dimana Surabaya Membara adalah Fragmen Drama Kolosal Surabaya Membara. Fragmen ini akan merekonstruksi sejarah perobekan bendera merah-putih-biru diatas hotel orange (sekarang hotel majapahit).
Memanfaatkan momentum hari pahlwan
untuk menyatukan, membangkit kembali semangat gotong-royong dan teposeliro,
diharapkan dapat membangkitkan kembali sikap kritis arek-arek Suroboyo dalam
menyikapi perkembangan yang terjadi untuk mengawal perkembangan kota Surabaya
sebagai icon kota Pahlawan. Selama proses kegiatan Surabaya Membara tidak pernah bekerja sama dengan Surabaya Juang, apalagi termasuk dalam satu bagian kegiatan dari Surabaya Juang.
Oleh karena itu, pemberitaan oleh suarasurabaya.net sangat keliru dan menyesatkan informasi kepada masyarakat luas. Harapannya pihak suarasurabaya.net dapat memperbaiki berita keliru mengenai Surabaya Membara yang telah diterbitkan tersebut.
Dengan menuliskan pendapat ini, kami ucapkan terima kasih banyak. Salam Perjuangan
Lahirnya Surabaya Membara
SURABAYA MEMBARA
Secara sosiologis, parameter
identitas nasional suatu bangsa di samping mempunyai nilai konkret berupa
budaya dan keragaman suku bangsanya, juga mempunyai roh persatuan dalam
berbahasa dan kondisi geografis yang merupakan identitas yang bersifat alamiah.
Setelah negara berdiri,
nasionalisme seharusnya menjadi kekuatan sosial dan masih tetap berfungsi dalam
pembangunan negara dan karakter bangsa. Sementara dalam praktik selama ini
terbatas pada retorika dan ketentuan formal sehingga penerapannya banyak
melenceng dari sasaran.
Patriotisme bagi generasi muda
harus terus ditingkatkan, yaitu ada suatu generasi yang berpikir integralistik
dalam hubungan kesatuan dan keutuhan wilayah dengan semangat otonomi daerah,
berbudaya unggul, berpikir rasional, kritis, inovatif, terbuka, dan dinamis
yang didasari semangat kepentingan nasional.
Bangsa yang besar adalah Bangsa
yang menghargai Jasa Para Pahlawannya, dan menghormatinya sepanjang masa. Sebagai pewaris perjuangan, tentu mempunyai
jiwa dan semangat perjuangan, yang harus dipertahankan dan di wariskan kepada
kepada anak cucu, cicit kita.
Memanfaatkan momentum hari pahlwan
untuk menyatukan, membangkit kembali semangat gotong-royong dan teposeliro,
diharapkan dapat membangkitkan kembali sikap kritis arek-arek Suroboyo dalam
menyikapi perkembangan yang terjadi untuk mengawal perkembangan kota Surabaya
sebagai icon kota Pahlawan.
Arek-arek Surabaya yang terdiri
dari beberapa Komunitas dan Elemen Masyarakat memilih sikap sebagai bagian
elemen masyarakat yang terus menerus menggelorakan semangat itu. Media untuk
meng-ekspresikan semangat yang menggelora dengan melakukan Drama Kolosal.
Karena Drama adalah Ekspresi Kehidupan.
Kami berharap agar kegiatan Drama Kolosal
dapat menjadi semangat untuk mengembalikan kembali rasa cinta dan hormat kita
kepada para pejuang yang telah mempertahankan kemerdekaan dengan taruhan nyawa.
Dukungan teman-teman sangat kami butuhkan untuk mewujutkan kembali semangat
perjuangan, gotong-royong dan teposeliro untuk mengembalikan kembali Surabaya
sebagai Kota Pahlawan. Mari kita bergandengan tangan untuk mewujutkan mimpi
para pejuang kita yang telah gugur dan meninggalkan sepenggal kata buat kita
yaitu “Perjuanganku teruskan Sampai Akhir Jaman”
Langganan:
Postingan (Atom)